Istri AKBP Achiruddin Pertanyakan Netizen Viralkan Kasus Anaknya: Apa Kepentingannya?
- tangkapan layar tvOne
Gorontalo – Istri AKBP Achiruddin, Yety Kurniati mengomentari kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya, Aditya Hasibuan.
Yety mempertanyakan kepentingan netizen memviralkan kasus penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan terhadap Ken Admiral.
"Saya pertanyakan apa kepentingannya akun Mazzini ini memviralkan atau membuat ramai ini," kata Yety saat tampil di acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne.
Saat ditanya presenter apakah Yety keberatan dengan tindakan netizen, jawabannya tidak.
Hanya saja, Yety melihat seolah-olah Aditya Hasibuan adalah pelaku yang sudah tak bisa dimaafkan lagi.
"Bukan keberatan cuma pengen tahu aja kepentingan Mazzini ini apa, gitu. Dia menyebut anak saya pelaku yang seperti tidak ada ampunnya lagi," kata Yety.
Menjawab pertanyaan Yety, akun @mazzini_gsp akhirnya buka suara.
Lewat salah satu tweetnya,akun tersebut mengatakan jika dirinya tidak punya kepentingan apa-apa.
Dirinya hanya sekadar membantu setelah di DM oleh kakak korban setelah mendapat saran dari netizen lain.
"Menjawab pertanyaan ibunya Aditya soal kepentingan saya apa memviralkan kasus yg menimpa anak & suaminya: Gak ada kepentingan apapun, cuma sekedar bantu doang atas dasar permintaan tolong kakak korban ke saya via DM kemarin siang. Dia dapat saran dari netizen TikTok hubungi saya," tulis akun @mazzini_gsp.
Sebagai informasi, kasus penganiayaan ini sempat terdiam selama 4 bulan sebelum akhirnya viral di media sosial.
Setelah viral, Aditya Hasibuan, pelaku penganiayaan terhadap Ken Admiral langsujg ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara ayahnya, AKBP Achiruddin Hasibuan ditempatkan di tempat khusus (Patsus).
AKBP Achiruddin diduga terlibat karena membiarkan penganiayaan terjadi dan sempat mengancam korban dengan senjata laras panjang.
Pokusi saat ini juga telah menggeledah rumah mewah AKBP Achiruddin Hasibuan yang menjadi TKP penganiayaan.
Salah satu barang bukti yang ditemukan adalah CCTV. Namun setelah diperiksa CCTV tersebut sudah rusak.
"Menurut keterangan dari pemilik rumah, recorder tersebut sudah lama mati. Tetapi akan kita cek dan uji secara laboratorium forensik,” ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Sumaryono dikutip dari VIVA.co.id