Erwin Aksa Ditantang Buktikan Omongannya Soal Utang Rp50 Miliar Anies Baswedan

Erwin Aksa elit Partai Golkar
Sumber :
  • IG @erwinaksa.id

Gorontalo – Elit Partai Golkar, Erwin Aksa ditantang membuktikan omongannya soal utang Rp50 miliar Anies Baswedan kepada Sandiaga Uno. Tantangan ini datang dari Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.

Sekjen Gerindra: Kekuasaan Prabowo Subianto Harus Dijauhkan dari Perbuatan Buruk

Menurut Kamhar, benar atau tidak apa yang disampaikan Erwin Aksa, mendingan ditanyakan langsung kepada Sandiaga Uni sebagai pemberi utang sebagaimana diungkapkan Erwin.

"Ditanyakan langsung ke Mas Sandi saja untuk membuka faktanya. Minta beliau buka saja agar terang benderang," kata Kamhar dikutip dari VIVA, Senin 6 Februari 2023.

Kalah di Pilpres, Ganjar Pranowo Dapat Tugas Bikin PDIP Berjaya di Pilkada 2024

Kamhar meminta Erwin untuk membuktikan omongannya tidak lain hanya untuk mencegah pecahnya tuduhan liar yang berpotensi menjadi fitnah.

"Kami dari Demokrat sangat menghormati pendapat dan hak bicara setiap orang, tapi harus bisa dipertanggungjawabkan. Jangan malah jadi isu liar yang tak kunjung dibuktikan," tegas Kamhar.

Tahapan Pindah Memilih Pemilu 2024 Berakhir Hari Ini, 7 Februari 2024

Bukan cuma persoalan utang piutang. Kamhar juga meminta agar isu surat perjanjian politik pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 dibuktikan.

Jangan sampai hal ini cuma kabar angin yang nantinya akan berdampak buruk ke depan. Fadli Zon sebagai orang yang disebut juru kunci harus dimintai klarifikasi.

"Kenapa Bang Fadli Zon tidak buka saja ke publik jika memang ada suratnya dan ada pelanggaran? Ini penting agar tak menjadi liar dan berubah menjadi fitnah," ujar Kamhar.

Serangan biasa

Demokrat sendiri masuk dalam koalisi perubahan yang mendukung Anies Baswedan. sementara nama Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhohoyo (AHY) diproyeksikan untuk mendampingi Anies pada Pilpres 2024.

Soal dua isu yang belakangan berhembus, Kamhar menganggap hal itu hanyalah serangan biasa untuk menyerang Anies supaya elektabiltasnya menurun.

"Kami yakin ini hanya serangan biasa yang dilancarkan, karena tak ada hal substansi lain yang lebih berkualitas yang bisa diserang dari sosok Mas Anies Baswedan," pungkas Kamhar.