Ketahuan! Kader PDIP Bagi-bagi Amplop Ada Logo Partai dan Foto saat Tarawih, Katanya Zakat Mal

Amplop milik kader PDIP, Said Abdullah
Sumber :
  • Istimewa

Gorontalo – Baru-baru ini jagad maya dihebohkan dengan video bagi-bagi amplop berlogo salah satu aprtai politik yakni PDIP. Sudah begitu di amplop tersebut terdapat foto kader partai.

Bawaslu Kabupaten Gorontalo: Koran Achtung dan Buku Hitam Prabowo Bukan Bahan Kampanye

Diketahui kader PDIP yang berada di amplop itu ada Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah. Amplop tersebut berisi uang senilai Rp300 ribu.

Saat ramai jadi sorotan, Said berkelit jika uang Rp300 ribu itu dipakai untuk membayar zakat mal. Terkait logo partai, dirinya mengatakan hal itu dilakukan karena ada gotong royong dari kader lain.

Serahkan Koran dan Buku Hitam Prabowo ke Bawaslu, BEM UG: Tidak Melanggar Kita Sebar

"Uang itu saya niatkan sebagai zakat mal. Hal itu rutin saya lakukan setiap tahun sejak 2006. Bahkan, jika ada rezeki berlebih malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau fakir miskin,” kata Said dikutip dari VIVA.co.id, Selasa 28 Maret 2023.

Selain itu, Said meminta publik tidak menggiring hal itu ke ranah politik uang. Dirinya tegas bahwa apa yang dia lakukan masih di luar masa kampanye sesuai yang diatur KPU.

Gerindra Gorontalo Soal Koran Achtung dan Buku Hitam Prabowo Subianto: Isu Basi

"Kegiatan ini kami lakukan di luar masa kampanye yang diatur KPU. Jadi, jangan digiring ke arah sana. Saya sangat paham apa yang harus kami patuhi sebagai caleg di masa kampanye. Jangankan masa kampanye, caleg saja saat ini belum ditetapkan KPU,” kata Said.

"Bahkan jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin," sambungnya.

Dikuliti pakar

Apa yang dilakukan Said dinilai aneh oleh pakar politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.

Pertama, Ujang mengomentari dalih 'zakat' di balik bagi-bagi amplop tersebut. Kata dia, di mana-mana zakat mal dibagikan di akhir Ramadan atau menjelang lebaran.

"Lucu aja kalau zakat mal. Zakat mal itu kan dibagi-bagi tidak ada di logo partai. Zakat mal masih terlalu jauh, terlalu dini. Biasanya dilakukan bukan di awal Ramadhan, tapi di akhir ya. Sebenarnya seminggu menjelang Idulfitri," kata Ujang.

Kedua, Ujang menyoroti tindakan bagi-bagi amplop berlogo partai saat pelaksanaan salat tarawih. Tindakan tersebut dikatakan tidak sopan.

Kalau benar itu memang zakat mal, harusnya tidak dibagikan dengan menggunakan amplop berlogo partai.

"Zakat mal itu kalau kita bicara rasionalitas yang umum saja dibagikannya tanpa menggunakan amplop logo partai. Kedua, juga tidak dibagikannya ketika sedang tarawih, itu kan tidak sopan," tegas Ujang. 

Bawaslu RI buka suara

Ketua bawaslu RI, Rahmat Bagja

Photo :
  • VIVA / Rosikin

Tindakan Said Abdullah bukan cuma mengundang kritik dari pakar, Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja pun buka suara.

Rahmat mengultimatum para kader partai politik agar tidak melakukan hal itu lagi. 

Dalam kasus ini, Rahmat mengatakan Bawaslu setempak sedang melakukan penyelidikan bukan pada ranah politik uang, tetapi pelanggaran administrasi karena dilakukan pada masa sosialisasi.

"(Yang ditelusuri) Pelanggaran administrasi, kan masuk administrasi ini. Kita bukan politik uangnya karena politik uang di masa kampanye, (tetapi ini masih dalam masa sosialisasi)," kata Bagja.