Mengenang Janji Sakti Bung Hatta: Pantang Menikah Sebelum Idonesia Merdeka
- Wikipedia
Dalam buku berjudul Hatta, Hikayat Cinta dan Kemerdekaan (2010), ada peran Soekarno sebelum Hatta dan Rachmi Rahim menikah. Bisa dibilang Soekarno waktu itu bertindak sebagai biro jodoh antara keduanya.
Bung Hatta dan Rachmi Rahim, sebenarnya, pernah bertemu dua tahun sebelumnya. Waktu itu sedang berlansung jamuan makan malam di rumah Sartono, yang juga tokoh pergerakan, di Jatinegara, Jakarta. Jamuan makan malam sengaja dibuat Sartono untuk merayakan kepulangan Soekarno dari tempat pembuangannya di Bengkulu.
Sartono mengundang sejumlah orang dalam acara tersebut, termasuk Rahmi hadir bersama kedua orangtuanya. Disinilah awal Hatta menambatkan hatinya kepada Rahmi saat pandangan pertama. Pertemuan inilah yang disinggung Bung Hatta dan menjadi awal mula Soekarno menjembatani pertemuan keduanya ke jenjang yang lebih serius yakni pernikahan.
Soekarno kemudian menemui sahabatnya, Abdul Rachim dan Annie Rachim yang tak lain adalah orang tua Rachmi Rahim. Soekarno bermaksud meminang putri mereka untuk Hatta.
Awalnya keluarga Rahmi Rachim tampak ragu, terlebih adik Rachmi Rahim, Raharty. Raharty menilai Hatta terlalu tua untuk kakaknya. Saat itu Bung Hatta berusia 43 tahun, sedangkan Rahmi 19 tahun.
Namun, Rahmi diberi kesempatan memilih. Rachmi Rahim sendiri juga sama. Ia banyak mendengar pidato-pidato Bung Hatta dari radio. Bung Hatta baginya bukanlah orang biasa. Di matanya Bung Hatta adalah orang cerdas. Justru itu Rachmi Rahim menganggap dirinya bukan orang yang pas untuk Bung Hatta.
"Aku mengenal Hatta sebagai sahabat dan seorang pemimpin yang baik. Ia benar-benar orang yang sangat baik. Engkau tidak akan menyesalinya," kata Soekarno kepada Rahmi Rachim.