Kasus DBD di Limboto Bertambah, Tersebar di 5 Kelurahan

ILustrasi nyamuk demam berdarah (DBD)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Gorontalo – Kasus Demam berdarah (DBD) di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo kembali bertambah.

KPU: Bakal Pasangan Calon Perseorangan di Pilkada Kabupaten Gorontalo 2024 Nihil

Per tanggal 23 Januari 2024, terdapat 12 kasus DBD tersebar di lima kelurahan.

Bidang Pengelola Surveilans Puskesmas Limboto, Jubaeda Abas mengatakan jumlah kasus DBD terbanyak terdapat di Kelurahan Kayubulan dengan lima kasus.

133 Pemangku Adat di Kabupaten Gorontalo Bakal Terima Honor Per Bulan hingga Umroh dari Pemerintah

Sisanya tersebar di Kelurahan Dutulanaa, Kelurahan Hutuo, Kelurahan Hunggaluwa, dan Kelurahan Bolihuangga.

"di Kelurahan Kayubulan 5 kasus, kelurahan Dutulanaa 2 kasus, kelurahan Hutuo 2 kasus, kelurahan Hunggaluwa 2 kasus, dan kelurahan Bolihuangga 1 kasus," kata Jubaeda kepada VIVA Gorontalo, Selasa, 23 Januari 2024.

Roni Sampir Sebut Adat dan Budaya Tergerus Zaman: Menghormati Orang Lain Mulai Tidak Ada 

Jubaeda mengatakan pihaknya sudah melakukan fogging di Kelurahan Kayubulan dan Kelurahan Dutulanaa.

Sedangkan kelurahan lainnya diminta untuk aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Dua kelurahan sudah kita lakukan fogging, yaitu kelurahan Kayubulan dan Dutulanaa. Untuk kelurahan yang lainnya kami mengimbau untuk melakukan PSN dan memberlakukan 3M plus," pungkasnya.

Sebelumnya, Jubaedah mengingatkan masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan DBD.

Apalagi saat ini sudah masuk musim hujan.

Biasanya, perkembangan jentik nyamuk bisa lebih cepat saat peralihan dari musim panas ke musim hujan.

"Jangan heran kenapa DBD di awal-awal begini naik. Kemarin badai elnino, banyak yang kering. Tidak menutup kemungkinan di genangan yang kering itu ada telur jentik disitu yang tdk mati," jelasnya.

"Apalagi saat ini sudah musim hujan. Setelah musim panas begini, tidak perlu kita tunggu tiga hari. Tidak sampai satu hari saja jentik sudah jadi nyamuk dewasa," pungkasnya.