Berhasil Menantang Stigma, Mimpi Tukang Ojek Pinogu Setelah Jadi Anggota Polri
- Yakub / VIVA Gorontalo
“Ibu tidak bisa berkata apa-apa, tapi langsung menangis, tidak terkira saya lulus. Dia tidak sampai kesana pikirannya karena dia tahu masuk polisi itu harus ada uang,” katanya.
“Tidak sangka saya jadi polisi karena di keluarga ini, dari 6 bersaudara, hanya saya yang bisa jadi polisi, lima orang ini lulus SMP saja tidak ada,” lanjutnya.
Ismet tak ingin menanggalkan profesinya yang dulu. Kadang orang sering menganggapnya serakah lantaran punya gaji tinggi dan tunjangan besar, masih saja nyambi sebagai tukang ojek. Mereka yang bilang seperti itu, kata dia, tidak tahu persis bagaimana perjalanannya sebelum itu.
Statusnya kini memang bikin orang segan menumpang di motornya. Kendati begitu, ia tetap saja mau menjalaninya. Tukang ojek tidak sekadar hobi yang dibayar baginya, tetapi hobi yang membuat stigma orang terhadap polisi dan masyarakat Pinogi perlahan bubar.
“Saya yakin bahwa usaha tidak akan menghianati hasil,” katanya.