Prada MW Takut Diamuk Masa usai Tabrak Pasutri hingga Tewas di Bekasi, Makanya Kabur
- VIVA / Eduard Ambarita
Gorontalo – Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hadir Bey Anwar mengungkapkan penyebab Prada MW tabrak Pasutri hingga tewas di tempat.
Kolonel Irsyad mengatakan Prada MW sebelum kejadian mengambil jalur korban. Ia mengantuk dalam keadaan mengendarai mobil dengan kecepatan 60 sampai 70 km/jam.
"Yang bersangkutan memang mengambil jalur korban. Jadi memang karena ngantuknya itu, biasa orang ngantuk sehingga kontrol kemudinya lepas, dia mengambil jalur yang berlawanan dan menabrak korban," kata Kolonel Irsyad.
Terkait tabrak lari, Prada MW kata dia berdalih kalut dan takut dikeroyok masa.
Kolonel Irsyad memastikan Prada MW saat kecelakaan terjadi tidak di bawah pengaruh narkoba juga miras.
"Keterangan yang didapat, anggota masih Prada, belum punya pengalaman ditambah dengan mungkin rasa kalut. Jadi dia pergi meninggalkan TKP (tempat kejadian perkara) karena juga mungkin ada rasa ketakutan akan ada tindakan yang tidak terpuji (dihakimi)," ungkapnya.
"Pengakuan mengantuk, untuk mengkonsumsi narkoba atau minuman keras tidak ada," sambungnya.
Sebelumnya telah diberitakan kecelakaan antara Prada MW dengan pasutri lansia bernama Sonder Simbolon (72) dan Tiurmaida (65).
Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Pondok Melati, Kota Bekasi, Rabu 10 Mei 2023.
Mirisnya, Prada MW usai kecelakaan itu kabur meninggalkan korban tergeletak tak bernyawa. Salah satu korban mengalami patah kaki.
Jasad kedua korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Kamis, 11 Mei 2023 dengan judul: Pengakuan Mengejutkan Prada MW, Prajurit TNI yang Kabur Usai Tabrak Pasutri Hingga Tewas