Sampah di Kota Gorontalo, Masalah sekaligus Peluang Usaha Menjanjikan
- Franco Bravo Dengo
“Kalau kondisi sampah di Kota Gorontalo tetap seperti itu, dalam satu tahun ada 25,550 ton sampah tak terkelola. Kondisi ini bisa membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat,” jelas dia.
Tingginya produksi sampah di Kota Gorontalo justru membuka peluang bagi Meylan. Terbukti profit usahanya meningkat tajam. Meskipun sampah identik kotor dan bau busuk, tapi di tangan Meylan semua terbalik.
“Saya bisa bangun rumah, bisa sekolahkan anak-anak, bisa mempekerjakan orang-orang, semuanya dari sampah,” ujar Meylan.
Bank sampah milik Meylan punya kontribusi besar dalam membantu penanganan sampah di Kota Gorontalo. Di antaranya membuat lingkungan lebih bersih, mengedukasi masyarakat soal sampah menjadi bernilai ekonomis.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut, bank sampah tidak hanya berkontribusi dalam pengurangan sampah nasional sebesar 1,7% (1.389.522 ton/tahun), bank sampah ternyata juga punya nilai manfaat dari segi ekonomi dengan menghasilkan pendapatan rata-rata Rp1.484.669.825 per tahun.
Usaha Meylan dan suami berjalan beriringan dengan penanganan sampah di Kota Gorontalo. Kisahnya menjadi pengingat akan ancaman sampah, khususnya plastik bagi lingkungan.
“Selama manusia ada, pasti sampah juga akan tetap ada,” sebut Meylan.